Sabtu, 27 November 2010

pengantar bisnis bab 9

BAB 9
PERSONALIA

PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI
  • Pendahuluan
    Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Agar supaya pencapaian tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas lain.
  • Macam/Jenis Personalia
    Sesuai dengan fungsinya, pada dasarnya, didalam perusahaan terdapat dua macam tenega kerja, yakni :
    1. Tenaga Eksekutif : yang mempunyai dua tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen : merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir, dan mengawasi
    2. Tenaga Operatif : merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksakan dengan baik.
    Tenaga operatif ini, ditinjau dari kemampuannya melaksanakan tugas dibagi menjadi 3 golongan yakni :
    a. Tenaga trampil
    b. Tenaga setengah trampil
    c. Tenaga tidak trampil
  • Sumber Tenaga Kerja
    Tenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber berikut :
    1. Dari Dalam Perusahaan. Berasal dari promosi atau transfer di dalam perusahaan.
    2. Teman-teman Para Karyawan. Cara ini digunakan, dengan anggapan bahwa, karyawan tersebut sudah mengetahui kualifikasinya.
    3. Lembaga Penempatan Tenaga Kerja. Hanya terdapat satu lembaga yang diatur dan ditangani oleh pemerintah.
    4. Lembaga Pendidikan. Dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan memberikan bea-siswa dan meminta langsung kepada lembaga pendidikan tersebut.
    5. Masyarakat Umum. Dilaksanakan dengan cara memasang iklan, sehingga mengundang para pelamar untuk mengajukan lamaran. Cara ini umumnya biayanya sangat besar.
  • Seleksi Tenaga Kerja
    Proses seleksi ini merupakan usaha untuk memilih diantara sekian banyak calon, personalia yang benar-benar memenuhi syarat. Sebelum proses seleksi dilakukan ada dua masalah penting yang harus diatasi lebih dulu, yaitu : penentuan jenis tenaga kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja.
    1. Penentuan Jenis (Kualitas) Tenaga Kerja
    yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain :
    a. Batas minimum-maksimum usia.
    b. Pendidikan minimal yang dimiliki.
    c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh.
    d. Bidang keahlian yang dimiliki.
    e. Ketrampilan lain yang dimiliki.
    f. Pengetahuan-pengetahuan lainnya, dan sebagainya
    2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
    a. Analisa beban kerja yang meliputi : peramalan penjualan, penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
    b. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
    3. Proses Seleksi
    Mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
    a. Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk.
    b. Wawacara pendahuluan
    c. Psycho-test
    d. Wawancara lanjutan
    e. Pengujian referensi
    f. Pengujian kesehatan
    g. Masa orientasi
  • Pengembangan Karyawan
    Para karyawan baru maupun yang sudah bekerja, masih perlu pula dikembangkan lebih lanjut, disamping untuk lebih meningkatkan ketrampilan kerja dengan harapan agar :
    1. tingkat produktivitasnya bertambah
    2. mengurangi tingkat kecelakaan
    3. mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil)
    4. meningkatkan gairah kerja
    Pada dasarnya, terdapat 2 metode pengembangan karyawan yakni :
    1. Dilaksanakan didalam dan oleh perusahaan sendiri
    2. Dilaksanakan diluar perusahaan dan oleh lembaga lain.
  • Kompensasi
    Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas konstribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kompensasi ini dapat berupa gaji atau upah. Gaji biasanya diberikan setiap bulan (bulanan), dalam jumlah pasti, sedangkan upah dapat bulanan atau kurang dari itu dan sangat dipengaruhi oleh volume output yang dilaksanakan oleh setiap individu. Terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni :
    1. Teori pasar
    2. Teori standard hidup
    3. Teori kemampuan untuk membayar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
    Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
    1. Pasar tenaga kerja
    2. Tingkat upah yang berlaku didaerah yang bersangkutan
    3. Tingkat keahlian yang diperlukan
    4. Situasi laba perusahaan
    5. Peraturan pemerintah
  • Metode pengupahan
    Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan.
    1. Upah langsung
    2. Gaji
    3. Upah satuan
    4. Komisi
    5. Premi shift kerja
    6. Tunjangan tambahan

  • Upah Insentif
    Maksud upah insentif ini adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja dengan lebih produktif. Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah :
    1. Harus menunjukan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka.
    2. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak.
    3. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah.
    Macam-macam Bentuk Upah Insentif
    1. Full Participation Plan
    Full Participation Plan merupakan upah insentif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan.
    2. Group Insentif Plan
    Insentif ini diberikan kepada sekelompok karyawan, bilamana terbukti mereka dapat menunjukkan hasil yang menguntungkan, seperti :
    a. Peningkatan produktivitas
    b. Penurunan biaya tenaga kerja per unit
    c. Perbaikan kualitas produk
    d. Pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan.
    HUBUNGAN PERBURUHAN
  • Hubungan Perburuhan Pancasila
    Hubungan perburuhan ini terjadi karena antara buruh disatu pihak dan manajemen dilain pihak , saling membutuhkan satu sama lain. Bilamana terjadi adanya ketidak-sepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka yaitu : Boikot, Pemogokan, Penghasutan dan Memperlambat kerja.
  • Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
    Dengan adanya perjanjian bersama ini, buruh mempunyai kekuatan untuk dapat turut menentukan isi (materi) perjanjian tersebut. Isi perjanjian itu meliputi hak-hak dan kewajiban buruh maupun pengusaha.
  • Macam-macam Perjanjian Kerja
    Pada dasarnya terdapat 3 macam perjanjian kerja bersama yaitu :
    1. Closed shop agreement
    Perjanjian kerja semacam ini hanya berlaku bagi pekerja/buruh, yang telah tergabung menjadi anggota serikat (persatuan).
    2. Union shop agreement
    Persetujuan ini mengharuskan kepada para pekerja untuk menjadi anggota serikat dalam periode waktu tertentu sesudah mereka bekerja.
    3. Open shop agreement
    Persetujuan ini memberikan kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.
  • Konflik dalam Hubungan Kerja
    Konflik dalam hubungan kerja ini biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah pihak, antara pihak buruh dan pengusaha, terganggu. Betapapun kecil atau sederhananya masalah yang menimbulkan konflik ini, harus diselesaikan dengan tuntas. Bila tidak, maka masalah tersebut akan meluas dan berakibat merugikan perusahaan.
  • Perantara dalam Pemecahan Konflik
    Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara, yakni :
    1. Konsiliasi
    Menunjukan suatu usaha untuk mempertemukan kedua belah pihak, antara buruh dengan pengusaha, untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
    2. Mediasi
    Pihak ketiga pada cara ini, bertindak sebagai mediator hanya berwenang untuk memberikan saran-saran kepada kedua belah pihak bagaimana masalah harus dipecahkan.
    3. Arbitrasi
    Sebagaimana telah dijelaskan dimuka, keputusan-keputusan yang diambil oleh arbitrator (belerai), bersifat mengikat kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum.
    Macam-macam Arbitrasi
    1. Arbitrasi suka rela
    2. Arbitrasi paksaan
    3. Arbitrasi otomatis
  • Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
    Lembaga bipartite mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak yaitu, pihak buruh dan pengusaha dan harus diselesaikan oleh mereka sendiri.
    Sedangkan lembaga tripartite mendasarkan pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh pemerintah.
  • Mencegah Konflik
    Jika tidak mungkin menghindarkan sama sekali dari konflik tersebut, maka cara yang dapat ditempuh adalah mencegahnya ; melalu berbagai usaha sebagai berikut :
    1. Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik
    2. Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara rutin
    3. Menyelenggarakan lembaga Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance & Counseling)
    4. Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan

pengantar bisnis bab 9

BAB 10
PERSONALIA

PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI
  • Pendahuluan
    Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Agar supaya pencapaian tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas lain.
  • Macam/Jenis Personalia
    Sesuai dengan fungsinya, pada dasarnya, didalam perusahaan terdapat dua macam tenega kerja, yakni :
    1. Tenaga Eksekutif : yang mempunyai dua tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen : merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir, dan mengawasi
    2. Tenaga Operatif : merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksakan dengan baik.
    Tenaga operatif ini, ditinjau dari kemampuannya melaksanakan tugas dibagi menjadi 3 golongan yakni :
    a. Tenaga trampil
    b. Tenaga setengah trampil
    c. Tenaga tidak trampil
  • Sumber Tenaga Kerja
    Tenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber berikut :
    1. Dari Dalam Perusahaan. Berasal dari promosi atau transfer di dalam perusahaan.
    2. Teman-teman Para Karyawan. Cara ini digunakan, dengan anggapan bahwa, karyawan tersebut sudah mengetahui kualifikasinya.
    3. Lembaga Penempatan Tenaga Kerja. Hanya terdapat satu lembaga yang diatur dan ditangani oleh pemerintah.
    4. Lembaga Pendidikan. Dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan memberikan bea-siswa dan meminta langsung kepada lembaga pendidikan tersebut.
    5. Masyarakat Umum. Dilaksanakan dengan cara memasang iklan, sehingga mengundang para pelamar untuk mengajukan lamaran. Cara ini umumnya biayanya sangat besar.
  • Seleksi Tenaga Kerja
    Proses seleksi ini merupakan usaha untuk memilih diantara sekian banyak calon, personalia yang benar-benar memenuhi syarat. Sebelum proses seleksi dilakukan ada dua masalah penting yang harus diatasi lebih dulu, yaitu : penentuan jenis tenaga kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja.
    1. Penentuan Jenis (Kualitas) Tenaga Kerja
    yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain :
    a. Batas minimum-maksimum usia.
    b. Pendidikan minimal yang dimiliki.
    c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh.
    d. Bidang keahlian yang dimiliki.
    e. Ketrampilan lain yang dimiliki.
    f. Pengetahuan-pengetahuan lainnya, dan sebagainya
    2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
    a. Analisa beban kerja yang meliputi : peramalan penjualan, penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
    b. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
    3. Proses Seleksi
    Mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
    a. Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk.
    b. Wawacara pendahuluan
    c. Psycho-test
    d. Wawancara lanjutan
    e. Pengujian referensi
    f. Pengujian kesehatan
    g. Masa orientasi
  • Pengembangan Karyawan
    Para karyawan baru maupun yang sudah bekerja, masih perlu pula dikembangkan lebih lanjut, disamping untuk lebih meningkatkan ketrampilan kerja dengan harapan agar :
    1. tingkat produktivitasnya bertambah
    2. mengurangi tingkat kecelakaan
    3. mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil)
    4. meningkatkan gairah kerja
    Pada dasarnya, terdapat 2 metode pengembangan karyawan yakni :
    1. Dilaksanakan didalam dan oleh perusahaan sendiri
    2. Dilaksanakan diluar perusahaan dan oleh lembaga lain.
  • Kompensasi
    Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas konstribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kompensasi ini dapat berupa gaji atau upah. Gaji biasanya diberikan setiap bulan (bulanan), dalam jumlah pasti, sedangkan upah dapat bulanan atau kurang dari itu dan sangat dipengaruhi oleh volume output yang dilaksanakan oleh setiap individu. Terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni :
    1. Teori pasar
    2. Teori standard hidup
    3. Teori kemampuan untuk membayar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
    Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
    1. Pasar tenaga kerja
    2. Tingkat upah yang berlaku didaerah yang bersangkutan
    3. Tingkat keahlian yang diperlukan
    4. Situasi laba perusahaan
    5. Peraturan pemerintah
  • Metode pengupahan
    Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan.
    1. Upah langsung
    2. Gaji
    3. Upah satuan
    4. Komisi
    5. Premi shift kerja
    6. Tunjangan tambahan

  • Upah Insentif
    Maksud upah insentif ini adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja dengan lebih produktif. Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah :
    1. Harus menunjukan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka.
    2. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak.
    3. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah.
    Macam-macam Bentuk Upah Insentif
    1. Full Participation Plan
    Full Participation Plan merupakan upah insentif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan.
    2. Group Insentif Plan
    Insentif ini diberikan kepada sekelompok karyawan, bilamana terbukti mereka dapat menunjukkan hasil yang menguntungkan, seperti :
    a. Peningkatan produktivitas
    b. Penurunan biaya tenaga kerja per unit
    c. Perbaikan kualitas produk
    d. Pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan.
    HUBUNGAN PERBURUHAN
  • Hubungan Perburuhan Pancasila
    Hubungan perburuhan ini terjadi karena antara buruh disatu pihak dan manajemen dilain pihak , saling membutuhkan satu sama lain. Bilamana terjadi adanya ketidak-sepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka yaitu : Boikot, Pemogokan, Penghasutan dan Memperlambat kerja.
  • Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
    Dengan adanya perjanjian bersama ini, buruh mempunyai kekuatan untuk dapat turut menentukan isi (materi) perjanjian tersebut. Isi perjanjian itu meliputi hak-hak dan kewajiban buruh maupun pengusaha.
  • Macam-macam Perjanjian Kerja
    Pada dasarnya terdapat 3 macam perjanjian kerja bersama yaitu :
    1. Closed shop agreement
    Perjanjian kerja semacam ini hanya berlaku bagi pekerja/buruh, yang telah tergabung menjadi anggota serikat (persatuan).
    2. Union shop agreement
    Persetujuan ini mengharuskan kepada para pekerja untuk menjadi anggota serikat dalam periode waktu tertentu sesudah mereka bekerja.
    3. Open shop agreement
    Persetujuan ini memberikan kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.
  • Konflik dalam Hubungan Kerja
    Konflik dalam hubungan kerja ini biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah pihak, antara pihak buruh dan pengusaha, terganggu. Betapapun kecil atau sederhananya masalah yang menimbulkan konflik ini, harus diselesaikan dengan tuntas. Bila tidak, maka masalah tersebut akan meluas dan berakibat merugikan perusahaan.
  • Perantara dalam Pemecahan Konflik
    Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara, yakni :
    1. Konsiliasi
    Menunjukan suatu usaha untuk mempertemukan kedua belah pihak, antara buruh dengan pengusaha, untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
    2. Mediasi
    Pihak ketiga pada cara ini, bertindak sebagai mediator hanya berwenang untuk memberikan saran-saran kepada kedua belah pihak bagaimana masalah harus dipecahkan.
    3. Arbitrasi
    Sebagaimana telah dijelaskan dimuka, keputusan-keputusan yang diambil oleh arbitrator (belerai), bersifat mengikat kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum.
    Macam-macam Arbitrasi
    1. Arbitrasi suka rela
    2. Arbitrasi paksaan
    3. Arbitrasi otomatis
  • Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
    Lembaga bipartite mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak yaitu, pihak buruh dan pengusaha dan harus diselesaikan oleh mereka sendiri.
    Sedangkan lembaga tripartite mendasarkan pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh pemerintah.
  • Mencegah Konflik
    Jika tidak mungkin menghindarkan sama sekali dari konflik tersebut, maka cara yang dapat ditempuh adalah mencegahnya ; melalu berbagai usaha sebagai berikut :
    1. Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik
    2. Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara rutin
    3. Menyelenggarakan lembaga Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance & Counseling)
    4. Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan

Senin, 22 November 2010

bab 10 pengantar bisnis

BAB 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

  • Pengertian
    Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumuen. Hasil itu dapat berupa barang atau jasa.
    Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
  • Produksi
    Manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasi yang dapat dijual. Keputusan-keputusan tersebut adalah :
    • Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manukfatur
    • Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
  • Sistem Produk Manufaktur
    Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain sistem produksi adalah tentang :
    1. Disain produksi dari barang yang diproses
    2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
    3. Disain tugas
    4. Lokasi dari fasilitas produksi
    5. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menurut 3 macam cara :
      1. Sifat Proses Produksi, dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
        a. Proses Ekstraktif
        b. Proses Analitik
        c. Proses Fabrikasi
        d. Proses Sintetik
      2. Jangka Waktu Produksi, digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :
        a. Proses terus-menerus
        b. Proses terputus-putus
      3. Sifat Produk, dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
        a. Produksi standard
        b. Produksi pesanan

KEGIATAN PRODUKSI

  • Gambaran Sekilas
    Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
  • Perencanaan Produksi
  • Organisasi produksi
  • Pengendalian produksi
  • Pemeliharaan peralatan
  • Pengawasan dan pemeriksaan kualitas
  • Perencanaan Produksi
    Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
  • Jenis barang yang akan dibuat
  • Jumlah barang yang akan dibuat
  • Cara pembuatan
  • Organisasi Produksi
    Didalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli dalam perencanaan, supervisi, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi
  • Pengendalian Produksi
    Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada (a) jenis pengendalian produksi, (b) tahap-tahap dalam pengendalian produksi, (c) alat manajemen yang dikenal sebagai Program Evaluation and Review Technique (P.E.R.T)
    a. Jenis-jenis pengendalian produksi
  • Order Control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
  • Flow Control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk mempercepat pengiriman persediaan begitu pesanan pembeli diterima.
b. Tahap-tahap dalam pengendalian Produksi
  • Perencanaan
  • Routing
  • Scheduling
  • Dispatching
Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT
Konsep dasar itu, adalah sebagai berikut :
      1. Jaringan Kerja (Network)
      2. Jalur Kritis (Critical Path)
Aktivitas Semu (Dummy)
Yang dimaksud dengan aktivitas semu adalah suatu aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu.
Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah :
      1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
      2. MJK tidak memasukan gagasan analisis statistik dalam menentukan perkiraan waktu.
      3. MJK merupakan model perencanaan statik dan bukannya alat kontrol yang dinamik.
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Untuk mengatasi keterbatasan yang telah disebutkan diatas, diciptakan satu model, sebagai perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal seperti :
      1. Teori prohabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
      2. Gagasan analisis statistik untuk memperkirakan standard penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
      3. Membuat model yang baru sebagai alat kontrol yang dinamik
Didalam PERT ini digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu :
  • Waktu yang paling optimis (Wo)
  • Waktu yang paling pesimis (Wp)
  • Waktu normal (Wn)
  • Pengendalian Persediaan Bahan Baku
    Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan dibidang produksi. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :
    a. Resiko hilang dan rusak
    b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
    c. Resiko usang
    d. Uang yang tertanam dipersediaan terlalu besar
    Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
    a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
    b. Biaya pemesanan
    c. Biaya penyimpanan
    d. Harga bahan baku
  • Pemeliharaan Peralatan
    Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
    1. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
    2. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi.
    3. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
    4. Perusahaan terpaksa harus mambayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
    5. Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji.
    Organisasi Pemeliharaan Peralatan
    Mengingat akan arti pentingnya masalah pemeliharaan ini, manajemen perlu mengaturnya dengan baik. Terdapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini, yaitu :
    a. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen.
    b. Sentralisasi
  • Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :
      1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen)
      2. Tahap penentuan disain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar
      3. Tahap pembuatan
      4. Tahap penggunaan dilapangan
Pengawasan Kualitas di dalam Produksi
Sebelum membahas masalah ini lebih lanjut, perlu diketahui terlebih dahulu perbedaan pengertian antara inspeksi dan pengawasan kontrol.
Inspeksi adalah penyusanan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkan nya dengan standard yang telah ditetapkan, pada tahap ini tindakan perbaikan belum dilaksanakan.
Pengawasan kontrol mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali dan berapakah jumlah barang yang akan diinspeksi.
Bagan Pengawasan (Control Chart)
Pada dasarnya, penyimpangan yang sering terjadi dalam proses industri, dibagi dalam 2 katagori :
      1. Penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
      2. Penyimpangan-penyimpangan yang dapat ditentukan

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
    Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu :
  • Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah
  • Dekat dengan bahan baku, misalnya pabrik semen
  • Ongkos transport, misalnya pabrik mobil
  • Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik rokok
  • Penyediaan sumber tenaga/energi, misalnya pabrik peleburan aluminium
  • Lingkungan sekitar, misalnya peternakan babi
  • Iklim, misalnya perkebunan teh
  • Cara Penentuan Lokasi Pabrik
    Pada dasarnya terdapat 2 macam cara menentukan lokasi pabrik yakni :

a. Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi.
b. Cara Kuantitatif
Terdapat 2 macam cara kuantitatif yakni :
      1. Cara yang sederhana
        Cara sederhana ini merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan, dengan cara memberikan SCORE (nilai) pada masing-masing kriteria.
      2. Cara yang komplek
        Cara ini menggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.
  • Layout Fasilitas Produksi
    Layout Fasilitas Produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan didalam produksi. Layout dibedakan menjadi dua macam, yaitu : (1) process layout, dan (2) product layout.

bab 10 pengantar bisnis

BAB 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

  • Pengertian
    Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumuen. Hasil itu dapat berupa barang atau jasa.
    Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
  • Produksi
    Manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasi yang dapat dijual. Keputusan-keputusan tersebut adalah :
    • Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manukfatur
    • Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
  • Sistem Produk Manufaktur
    Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain sistem produksi adalah tentang :
    1. Disain produksi dari barang yang diproses
    2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
    3. Disain tugas
    4. Lokasi dari fasilitas produksi
    5. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menurut 3 macam cara :
      1. Sifat Proses Produksi, dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
        a. Proses Ekstraktif
        b. Proses Analitik
        c. Proses Fabrikasi
        d. Proses Sintetik
      2. Jangka Waktu Produksi, digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :
        a. Proses terus-menerus
        b. Proses terputus-putus
      3. Sifat Produk, dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
        a. Produksi standard
        b. Produksi pesanan

KEGIATAN PRODUKSI

  • Gambaran Sekilas
    Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
  • Perencanaan Produksi
  • Organisasi produksi
  • Pengendalian produksi
  • Pemeliharaan peralatan
  • Pengawasan dan pemeriksaan kualitas
  • Perencanaan Produksi
    Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
  • Jenis barang yang akan dibuat
  • Jumlah barang yang akan dibuat
  • Cara pembuatan
  • Organisasi Produksi
    Didalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli dalam perencanaan, supervisi, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi
  • Pengendalian Produksi
    Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada (a) jenis pengendalian produksi, (b) tahap-tahap dalam pengendalian produksi, (c) alat manajemen yang dikenal sebagai Program Evaluation and Review Technique (P.E.R.T)
    a. Jenis-jenis pengendalian produksi
  • Order Control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
  • Flow Control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk mempercepat pengiriman persediaan begitu pesanan pembeli diterima.
b. Tahap-tahap dalam pengendalian Produksi
  • Perencanaan
  • Routing
  • Scheduling
  • Dispatching
Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT
Konsep dasar itu, adalah sebagai berikut :
      1. Jaringan Kerja (Network)
      2. Jalur Kritis (Critical Path)
Aktivitas Semu (Dummy)
Yang dimaksud dengan aktivitas semu adalah suatu aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu.
Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah :
      1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
      2. MJK tidak memasukan gagasan analisis statistik dalam menentukan perkiraan waktu.
      3. MJK merupakan model perencanaan statik dan bukannya alat kontrol yang dinamik.
Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Untuk mengatasi keterbatasan yang telah disebutkan diatas, diciptakan satu model, sebagai perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal seperti :
      1. Teori prohabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
      2. Gagasan analisis statistik untuk memperkirakan standard penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
      3. Membuat model yang baru sebagai alat kontrol yang dinamik
Didalam PERT ini digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu :
  • Waktu yang paling optimis (Wo)
  • Waktu yang paling pesimis (Wp)
  • Waktu normal (Wn)
  • Pengendalian Persediaan Bahan Baku
    Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan dibidang produksi. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :
    a. Resiko hilang dan rusak
    b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
    c. Resiko usang
    d. Uang yang tertanam dipersediaan terlalu besar
    Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
    a. Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
    b. Biaya pemesanan
    c. Biaya penyimpanan
    d. Harga bahan baku
  • Pemeliharaan Peralatan
    Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
    1. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
    2. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi.
    3. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
    4. Perusahaan terpaksa harus mambayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
    5. Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji.
    Organisasi Pemeliharaan Peralatan
    Mengingat akan arti pentingnya masalah pemeliharaan ini, manajemen perlu mengaturnya dengan baik. Terdapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini, yaitu :
    a. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen.
    b. Sentralisasi
  • Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :
      1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen)
      2. Tahap penentuan disain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar
      3. Tahap pembuatan
      4. Tahap penggunaan dilapangan
Pengawasan Kualitas di dalam Produksi
Sebelum membahas masalah ini lebih lanjut, perlu diketahui terlebih dahulu perbedaan pengertian antara inspeksi dan pengawasan kontrol.
Inspeksi adalah penyusanan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkan nya dengan standard yang telah ditetapkan, pada tahap ini tindakan perbaikan belum dilaksanakan.
Pengawasan kontrol mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali dan berapakah jumlah barang yang akan diinspeksi.
Bagan Pengawasan (Control Chart)
Pada dasarnya, penyimpangan yang sering terjadi dalam proses industri, dibagi dalam 2 katagori :
      1. Penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
      2. Penyimpangan-penyimpangan yang dapat ditentukan

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
    Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu :
  • Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah
  • Dekat dengan bahan baku, misalnya pabrik semen
  • Ongkos transport, misalnya pabrik mobil
  • Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik rokok
  • Penyediaan sumber tenaga/energi, misalnya pabrik peleburan aluminium
  • Lingkungan sekitar, misalnya peternakan babi
  • Iklim, misalnya perkebunan teh
  • Cara Penentuan Lokasi Pabrik
    Pada dasarnya terdapat 2 macam cara menentukan lokasi pabrik yakni :

a. Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi.
b. Cara Kuantitatif
Terdapat 2 macam cara kuantitatif yakni :
      1. Cara yang sederhana
        Cara sederhana ini merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan, dengan cara memberikan SCORE (nilai) pada masing-masing kriteria.
      2. Cara yang komplek
        Cara ini menggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.
  • Layout Fasilitas Produksi
    Layout Fasilitas Produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan didalam produksi. Layout dibedakan menjadi dua macam, yaitu : (1) process layout, dan (2) product layout.

Minggu, 21 November 2010

proses pembuatan tahu


KATA PENGANTAR




Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ”proses pembuatan tahu” .Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Kaka pembimbing yang telah membimbing kami.
Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.


Bekasi, 15 november 2010



Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………….1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..2
Bab 1
Pendahuluan ……………………………………….3
Latar belakang ……………………………………..3-4
Bab 2
Proses pembuatan…………………………………..5-6
Analisis …………………………………………….6
Bab 3
Kesimpulan ………………………………………..7
Saran………………………………………...……..8
Dokumentasi ……………………………………..………..9-12



Bab 1
Pendahuluan
1. Sejarah awal didirikannya pabrik tahu
Kampung ceger,yang terletak tidak jauh dari perumahan galaxy,Bekasi. sebuah perkampungan ikatan usaha bersama demi peningkatan daya saing di ekonomi lokal. Industri tahu yang telah turun temurun menjadi pengrajin tahu dengan dedikasi terhadap rasa tahu yang renyah dan padat dan alami. Selama ini, keberadaan pengrajin tahu sumedang memiliki kebutuhan dan persoalan yang hampir sama namun tidak dapat menyelesaikan secara bersama. Masyarakat Mandiri sebagai lembaga nirlaba membangun mitra dampingan bagi pengrajin tahu sumedang untuk meningkatkan pendapatan dan pembentukan kampung sentra tahu yang hayati, sehat dan alami. Peningkatan ekonomi telah dirasakan bagi beberapa mitra dengan peningkatan pendidikan, ketrampilan dan sikap kewirausahaan dan peduli lingkungan yang akhirnya membawa pada peningkatan pendapatan perharinya. Kampung Hayati sentra tahu sumedang telah memiliki jalinan kerja sama dalam usaha industri tahu . dengan memperkerjakan orang-orang di sekitar di sekitaar pabrik tahu .

2. Latar belakang
Siapa yang tidak kenal tahu? Makanan yang biasanya dijadikan lauk pauk dan makanan selingan ini selain harganya murah meriah juga digemari oleh masyarakat banyak. Tahu yang dikonsumsi ini memiliki berbagai jenis nama dan macamnya. Ada tahu Bandung, tahu China, tahu Jambi, tahu Goreng dan tahu Sumedang. Masyarakat sangat gemar dengan lauk pauk dari bahan kacang kedelai. Awal tahun tahu mulai di gemari, masyarakat mulai gusar dengan susah dan mahalnya harga lauk pauk bahan kedelai di pasar tradisional maupun di mal-mal. Tahu merupakan salah satu pangan yang digemari oleh masyarakat. Secara tidak langsung, keberadaan pangan berbahan kedelai berdampak terhadap pola makan dan ekonomi masyarakat. Tahu, memiliki kandungan kalori protein nabati yang cukup tinggi, demikian juga kandungan lemak, vitamin dan mineral. Adanya industri tahu, memberikan peluang bisnis dan penyerapan tenaga kerja. Pemerataan kesempatan berusaha cukup berarti dengan berdirinya industri ini. Industri kecil pembuatan tahu cukup memiliki peran di sisi ekonomi masyarakat desa. Industri tahu memiliki interaksi ekonomi yang luas. Interaksi tersebut meliputi petani kedelai, kayu bakar, petani garam, petani bumbu kunyit, yang berimbas terhadap industri perkakas tahang, jamrong, tambir, ember dan drum. Disamping itu, industry kolektif artinya berkelompok. Dengan lokasi yang strategis di lingkungan kampung, mendekatkan industri dengan ketersediaan tenaga kerja di kampung tersebut. Industri tahu yang telah lama berdiri, memiliki sisi negatif terhadap lingkungan. Limbah cair sebagai produk sampingan masih belum dikelola dengan baik. Alhasil, pencemaran lingkungan terjadi. Hal ini dirasakan masyarakat dengan mulai tercemarnya air tanah, air yang digunakan sebagai kebutuhan hidup. Permasalahan ini perlu penanganan dengan baik.

Bab2
Proses pembuatan

Salah satu bahan baku pembuatan tahu adalah Kedelai, Banyak Jenis kedelai tapi tidak semua jenis kedelai cocok untuk membuat tahu.hanya ada beberapa kedelai yang berkualiatas yg cocok untuk pembuatan tahu .Sebelum kedelai dibuat menjadi tahu harus mengalami proses terlebih dahulu
1. Proses pertama yang di lakukan dalam pembuatan tahu yaitu proses perendaman biji kacang kedelai selama 3-5 jam.
2. Setelah perendaman di lakukan, kemudian dilakukan beberapa kali pencucian kacang yang sudah di rendam tadi. Kemudian kacang kedelai masuk ke dalam penggilingan.
3. Hasil proses penggilingan tadi di tamping dalam wadah
4. Hasil penggilingan yang tampung sementara tadi, kemudian di masukan kedalam tempat pemasakan yang terbuat dari tembok dan di dalamnya terdapat wajan besar yangdipanaskan dari bawah menggunakan perapian dari kayu. Sampai busanya hilang dan calon bakal tahunya mendidih.
5. Setelah itu di lakukan penyarinagan pada calon tahu yang sudah mendidih tadi dan di simpan ke dalam sebuah wadah yang besar.
6. Bakal tahu yang berada dalam saringan, di peras secara perlahan-lahan pada kain
penyaring supaya proses penyaringan ampas lebih cepat dan air yang akan di
gunakan sebagai bakal tahu cepat masuk ke dalam wadah.
7. Agar penyaringan lebih efektif ampas yang pada kain yang berada di atas wadah, di injak-injak supaya tidak ada sisa air yang terbuang begitu saja.
8. Sisa ampas yang tadi di manfaatkan sebagai bahan dasar untuk membuat Oncom dan
makanan ternak seperti kerbau dan sapi.
9. setelah ampasnya di buang disiapkan saringan yang di simpan di atas cetakan tahu,
kemudian calon tahu tersebut di tuangkan ke dalam cetakan yang terdapat saringannya.
10. kemudian calon tahu yang berada dalam wadah di tutup menggunakan saringan dan cetakan bambu dan di tutup lagi dengan balok kayu agar calon tahu menjadi padat.
11. Setelah kurang lebih 20 menit, tahu yang tadi di tutup dalam wadah di keluarkan dan di tiriskan.
12. setelah di tiriskan, sekarang tinggal masuk ke proses akhir yaitu pembentukan tahu Proses pemotongan tahu di lakukan dengan menggunakan mistar kayu sebagai alat ukur
dan pisau untuk memotong-motong tahumenjadi ukuran kecil.

Analisis
Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang populer. Selain rasanya enak, harganya murah dan nilai gizinya pun tinggi. Bahan makanan ini diolah dari kacang kedelai. Meskipun berharga murah dan bentuknya sederhana, ternyata tahu mempunyai mutu yang istimewa dilihat dari segi gizi. Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa tahu kaya protein bermutu tinggi, tinggi sifat komplementasi proteinnya, ideal untuk makanan diet, rendah kandungan lemak jenuh dan bebas cholesterol.Menurut analisis kami, dalam proses pembuatan tahu ini Hasil pemasakan ini sangat dipengaruhi oleh suhu. Tujuan pemanasan tersebut adalah untuk:
Menghilangkan bau kedelai, Agar proses penyaringannya dapat berjalan lebih baik.
Perlu diingat, bahwa pemanasan juga berpengaruh terhadap kandungan proteinnya. Pengaruh panas dapat menyebabkan kerusakan protein, sehingga harus dilakukan dengan hati-hati.
Penggilingan dengan air dingin menyebabkan bau khas kedelai tidak hilang,sehingga tahu kurang disukai. Dan apabila salah sedikit dalam pengaturan suhu dalam penbuatannya, maka tahu akan rusak sehingga menyebabkan kerugian karena tahu yang di produksi menjadi berkurang. Selain itu, apabila di pabrik tahu yang masih menggunakan peralatan yang sederhana masih sangat terlihat kotor dan jorok. Memungkinkan pula apabila calon konsumen melihat proses pembuatannya, konsumen akan berfikir ulang untuk membeli produksi tahu.


Bab 3
Kesimpulan

Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh orang Indonesia. Proses produksi tahu menhasilkan 2 jenis limbah, limbah padat dan limbah cairan. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. Tanpa proses penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar.

Banyak pabrik tahu skala rumah tangga di Indonesia tidak memiliki proses pengolahan limbah cair. Ketidakinginan pemilik pabrik tahu untuk mengolah limbah cairnya disebabkan karena kompleks dan tidak efisiennya proses pengolahan limbah, ditambah lagi menghasilkan nilai tambah.







Saran
Tahu adalah makanan yang mempunyai sumber protein yang sudah termasuk makanan 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna dan dibuat dengan begitu sederhana dengan cara kedelai direbus lalu digiling dan dibuang kulitnya setelah terbuang dari kulitnya rebuslah kembali sampai mendidih. Setelah itu saringlah sampai bersih hingga terbuanglah ampas atau kulitnya. Setelah itu gilinglah hingga halus dan nantinya akan menjadi bubur tahu, dan ubur tahu yang telah jadi diberi garam bibit secukupnya. Setelah itu dicetak dengan papan tekan dan dibiarkan hingga airnya terbuang dan jika tidak meneteskan air lagi berulah menjadi tahu yang sesungguhnya dan bisa di potong-potong dengan bentuk apapun. saran yang hanya kami dapat sampaikan apabila dalam proses pembuatan tahu sebaiknya dapat memperhatikan kebersihan. Sehingga konsumen yang akan menbeli tidak akan berfikir negative tenteng proses pembuatan . semoga tahu yang di ciptakan oleh kebanyakan penduduk Indonesia ini dapat bersaing di dunia luar sehingga dapat memberikan devisa bagi negara kita ini .

Kamis, 18 November 2010

pengantar bisnis bab 8

BAB 8
PEMBELANJAAN

GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
  • Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
    Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan disistribusikan.
    Jadi pada prinsipnya, pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
PENGGUNAAN DANA
  • Gambaran Umum
    Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar.
  • Penggunaan Dana Jangka Pendek
  1. Kas
    Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji dan rekening-rekening lainnya.
  • Aliran Kas
    Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan, tenaga kerja, serta biaya tidak langsung.
  • Anggaran Kas
    Tanggung jawab menejer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi :
    a. membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan.
    b. memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
      1. Surat-surat berharga
        Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar diindonesia adalah sertifikat deposito (certificates of deposit).
      2. Piutang
        Untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka.
      3. Persediaan
        Jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun.
  • Penggunaan Dana Jangka Pendek
    Untuk perusahaan manukfatur, sebagian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Ini diperlukan untuk mengolah bahan menjadi produk jadi. Aktiva tetap tersebut dapat berupa : tanah, bangunan, dan peralatan.
  • Analisis Investasi Aktiva Tetap
    Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisi. Analisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu :
    a. Metode net present value (NPV)
    b. Metode internal rate of return (IRR)
    c. Metode pay off period (POP)
SUMBER DANA
  • Macam-macam Sumber Dana
    Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu : Berasal dari dalam perusahaan dan Berasal dari luar perusahaan.
  • Pemilihan Sumber Dana
    Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
  • Sumber Dana Intern
    Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia diperusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas.
  • Sumber Dana Ekstern
    Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
  • Optimisasi Modal
    Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
  1. Bunga kredit jangka pendek
  2. Bunga kredit jangka panjang
  3. Bunga simpanan bank
  4. Jangka waktu pemakaian modal
  5. Jangka kritis
Adapun kriteria yang bisa dipakai untuk menentukan apakah menggunakan kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang ada dua macam, yaitu :
a. Jangka kritis
b. Bebab bunga
  • Kredit Lembaga Keuangan
    Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4 C, yaitu :
  1. Capital
  2. Capability
  3. Collateral
  4. Character
  • Kredit Kelayakan
    Kredit kelayakan diberikan kepada mereka dengan dasar Kepres tersebut. Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pemberi kerja.
  • Likuiditas dan Solvabilitas
  1. Likuiditas
    Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
  2. Solvabilitas
    yang dimaksud dengan Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuidasi/dibubarkan.
  • Rentabilitas
    Ada dua macam rentabilitas, yaitu :
  1. Rentabilitas Ekonomis
    Rentabilitas Ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
  2. Rentabilitas Modal Sendiri
    Rentabilitas Modal Sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
  • Saham
    Saham merupakan tanda penyertaan didalam perusahaan. Saham perusahaan ini dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :
  1. Saham Biasa (Common Stock)
    Saham Biasa merupakan bentuk pemilihan tanpa hak istimewa.
  2. Saham Preferen ( Preferen Stock)
    Saham Preferen merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen ini adalah :
    a. Pembagian dividen yang didahulukan
    b. Pembagian dividen kumulatif
    c. Pembagian kekayaan yang didahulukan
  • Obligasi
    Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern.
    Jenis-jenis Obligasi
  1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
    a. Obligasi umum
    b. Obligasi perusahaan
  2. Sesuai dengan karakter jaminan :
    a. Obligasi tanpa jaminan
    b. Obligasi dengan jaminan
    Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain, yaitu :
    a. Coupon bond
    b. Registered bond
    c. Callabel bond
    d. Convertible bond

  • Pasar Modal
    Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual-belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat, harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara.