Nama :
Novika Andini
NPM : 25210079
Kelas : 4 EB 18
1.
Bagaimanakah budaya organisasi dapat mempengaruhi
perilaku etis?
Budaya
organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota
yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Budaya
organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya
suatu organisasi, dan tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai
karakteristik itu atau tidak. Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif,
bukan seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif.
Keseluruhan budaya perusahaan dampak bagaimana karyawan melakukan diri dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok. Lebih dari sekedar lingkungan kerja, budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan, rencana pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan yang diberikan kepada karyawan. “Nada di atas” sering digunakan untuk menggambarkan budaya organisasi perusahaan. Nada positif dapat membantu karyawan menjadi lebih produktif dan bahagia. Sebuah nada negatif dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan, absen dan bahkan pencurian atau vandalisme.
Keseluruhan budaya perusahaan dampak bagaimana karyawan melakukan diri dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok. Lebih dari sekedar lingkungan kerja, budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan, rencana pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan yang diberikan kepada karyawan. “Nada di atas” sering digunakan untuk menggambarkan budaya organisasi perusahaan. Nada positif dapat membantu karyawan menjadi lebih produktif dan bahagia. Sebuah nada negatif dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan, absen dan bahkan pencurian atau vandalisme.
Faktor-faktor
pengaruh:
a) Faktor Individu,tingkat pengetahuan, nilai moral, sikap pribadi, tujuan pribadi, dan lain-lain.
b) Faktor
Sosial,norma budaya; keputusan, tindakan dan perilaku rekan kerja; serta
nilai moral dan sikap kelompok referensi (seperti suami/istri/pacar, teman,
saudara, dll).
c) Kesempatan/Peluang,kebebasan yang ‘diberikan’ organisasi pada setiap karyawan untuk berperilaku tidak etis. Hal ini tercermin pada kebijakan, prosedur, dan kode etik organisasional.
c) Kesempatan/Peluang,kebebasan yang ‘diberikan’ organisasi pada setiap karyawan untuk berperilaku tidak etis. Hal ini tercermin pada kebijakan, prosedur, dan kode etik organisasional.
2. Gambarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku etis dan tidak etis !
masalah komunikasi bisnis (terutama iklan) yang menyesatkan, contohnya berkaitan dengan label “100% halal”, “low fat, fat free, natural preservative”; praktik penipuan diskon (harga telah dinaikkan baru didiskon), menyembunyikan informasi, memanfaatkan “blow-up” informasi, dan seterusnya.
3.
Faktor apakah yang mempengaruhi etika secara
International ?
1. Kebudayaan yang berlaku dimasyarakat
luas.
- Perilaku sehari hari.
- Keputusan lembaga/organisasi internasional.
- Kesepakatan bersama antar bangsa bangsa
- Kejujuran
- Integritas
- Objektivitas
- Perilaku Profesional
- Tanggung Jawab
4.
Jelaskan cara menggunakan proses seleksi karyawan
untuk mendorong perilaku etis !
Penampilan karyawan, baik yang bersifat
fisik maupun mental, memiliki pengaruh bagi pembentukan citra perusahaan. Oleh
karena itu etika yang baik perlu benar-benar ditanamkan dalam perilaku
karyawan. Bagaimana mewujudkannya, berikut ini kami sampaikan tujuh cara untuk
mendorong perilaku etis karyawan :
1.
Berilah teladan perilaku yang Anda harapkan dari
bawahan
2.
Kembangkanlah Kode etik formal yang tertulis
3.
Hukumlah setiap karyawan yang melanggar kode etik
4.
Adakan sesi pelatihan mengenai bagaimana mengatasi
situasi tidak etis
5. Dengarkanlah
karyawan yang mempunyai keluhan sebelum mereka menyebarkannya keluar
6.
Tetapkanlah standar seleksi dan promosi yang
mengukuhkan perilaku etik
7.
Tetapkanlah etika dan moralitas sebagai bahan pokok
dalam kultur perusahaan